PERTANYAAN:
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesebelas?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kesebelas?
JAWABAN :
1. yang saya peroleh dari kuliah kesebelas adalah mengkaji blog dari
link yang telah diberikan dosen, membuat flowchart rancangan blog yang
akan saya buat, membuat blog.. secara individu
2. kesulitan
belum mengerti cara membuat sub menu blog.
3. cara mengatasi
bertanya kepada mahasiswi AMIKOM, mencari referensi di internet.
4. harapan ,
sukses selalu. amin
Jumat, 27 Desember 2013
REFLEKSI MINGGU KESEPULUH
PERTANYAAN:
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesepuluh?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kesepuluh?
JAWABAN:
1.Yang diperoleh hari ini, tanggal 26 November 2013
Yang saya dapatkan pada minggu kesepuluh, sistem pembelajaran online… membuat media pembelajaran IC, bebas apa saja.
2.Kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesepuluh
Alhamdulillah sedikit ada.
3.Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesepuluh:
dijalani saja, insyaallah bisa.
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesepuluh?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kesepuluh?
JAWABAN:
1.Yang diperoleh hari ini, tanggal 26 November 2013
Yang saya dapatkan pada minggu kesepuluh, sistem pembelajaran online… membuat media pembelajaran IC, bebas apa saja.
2.Kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesepuluh
Alhamdulillah sedikit ada.
3.Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesepuluh:
dijalani saja, insyaallah bisa.
REFLEKSI MINGGU KESEMBILAN
PERTANYAAN :
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesembilan?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kesembilan?
JAWABAN :
1.Yang diperoleh hari ini, tanggal 27 November 2013
Yang saya dapatkan pada minggu kesembilan, PRESENTASI… kelas 3E mendapat tugas dari bapak Wahyu, untuk presentasi hasil ppt yang telah dibuat minggu sebelumnya. dipimpin oleh ketua kels. Alhamdulillah semua kelompok telah selesai untuk presentasi karena kerjasama yang mendukung.
2.Kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesembilan
Alhamdulillah tidak ada
3.Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesembilan:
JALANI SEMUA YANG ADA…. FIGHTING
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesembilan?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kesembilan?
JAWABAN :
1.Yang diperoleh hari ini, tanggal 27 November 2013
Yang saya dapatkan pada minggu kesembilan, PRESENTASI… kelas 3E mendapat tugas dari bapak Wahyu, untuk presentasi hasil ppt yang telah dibuat minggu sebelumnya. dipimpin oleh ketua kels. Alhamdulillah semua kelompok telah selesai untuk presentasi karena kerjasama yang mendukung.
2.Kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesembilan
Alhamdulillah tidak ada
3.Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan/hambatan pertemuan minggu kesembilan:
JALANI SEMUA YANG ADA…. FIGHTING
REFLEKSI MINNGU KEDELAPAN
PERTANYAAN:
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kedelapan?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kedelapan?
JAWABAN:
1.Yang diperoleh hari ini, tanggal 20 November 2013
Yang saya dapatkan pada minggu kedelapan, setelah perkuliahan dimulai, setiap kelompok yang terdiri dari 15 – 16 orang membahas tentang pembelajaran online melalui facebook, disitu saya menjadi gurunya lalu 14 teman saya menjadi muridnya. sebelumnya dari 15 orang ini menjawab 4 pertanyaan dari bpk Wahyu terkait dengan pembelajaran online. Sekretaris kelompok mengunggah skenario pembelajaran, lalu saya mengunggah materi simulasi pembelajaran di 4shared.com, kalau pun tidak bisa materi tersebut dapat diunduh dari buku sekolah elektronik.
2.Kesulitan/hambatan pertemuan minggu kedelapan
mengunggah materi untuk simulasi pembelajaran ke facebook maupun ke 4shared.
3.Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan/hambatan pertemuan minggu kedelapan:
terus berusaha sampai berhasil dalam mengunggah semua materi yang dibutuhkan baik untuk kelompok kami, maupun untuk khalayak umum. hidup ICT.REFLEKSI MINGGU KEDELAPAN
1.Apa yang diperoleh hari ini?
2.Apa kesulitan/hambatan pertemuan minggu kedelapan?
3.Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pertemuan minggu kedelapan?
JAWABAN:
1.Yang diperoleh hari ini, tanggal 20 November 2013
Yang saya dapatkan pada minggu kedelapan, setelah perkuliahan dimulai, setiap kelompok yang terdiri dari 15 – 16 orang membahas tentang pembelajaran online melalui facebook, disitu saya menjadi gurunya lalu 14 teman saya menjadi muridnya. sebelumnya dari 15 orang ini menjawab 4 pertanyaan dari bpk Wahyu terkait dengan pembelajaran online. Sekretaris kelompok mengunggah skenario pembelajaran, lalu saya mengunggah materi simulasi pembelajaran di 4shared.com, kalau pun tidak bisa materi tersebut dapat diunduh dari buku sekolah elektronik.
2.Kesulitan/hambatan pertemuan minggu kedelapan
mengunggah materi untuk simulasi pembelajaran ke facebook maupun ke 4shared.
3.Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan/hambatan pertemuan minggu kedelapan:
terus berusaha sampai berhasil dalam mengunggah semua materi yang dibutuhkan baik untuk kelompok kami, maupun untuk khalayak umum. hidup ICT.REFLEKSI MINGGU KEDELAPAN
FOTO KEGIATAN BELAJAR SD N TUKANGAN
TIPS MEMBACA CEPAT
Meningkatnya pengetahuan adalah dengan banyak membaca. Membaca di
sini baik dalam ilmu dunia maupun ilmu agama. Dengan mengefisienkan
waktu, bahan bacaan yang begitu banyak bisa dibaca dengan cepat dalam
waktu singkat.
Tips membaca cepat inilah yang bisa ditempuh.
1. Percepat: Bagian yang sudah dipahami bisa dipercepat. Bahkan bagian yang terasa tidak penting bisa dilompati.
2. Perlambat: Bagian yang sulit dipahami diperlambat guna memahami istilah baru dan sulit.
3. Tidak bersuara: Tidak perlu mengeluarkan suara saat membaca karena seperti itu membuat proses membaca memakan waktu lebih lama.
4. Tidak bergerak: Tidak banyak bergerak saat membaca akan membuat proses membaca lebih cepat dan tidak jadi membuang-buang waktu.
5. Merasa diri tidak tahu: Ketika membaca buku atau kitab janganlah berpikir bahwa kita sudah tahu isi buku tersebut karena hal itu akan membuat kita tidak ingin tahu lebih banyak atau tidak ingin menambah ilmu. Jadinya kurang semangat untuk mengulas isi buku.
Semua hal di atas semakin mudah dilakukan jika kita senantiasa meminta tolong pada Allah dan selalu memohon pada-Nya ilmu yang bermanfaat.
Sumber : http://remajaislam.com/dunia-muda/tips/221-5-tips-membaca-cepat.html
MEMBACA CEPAT |
Tips membaca cepat inilah yang bisa ditempuh.
1. Percepat: Bagian yang sudah dipahami bisa dipercepat. Bahkan bagian yang terasa tidak penting bisa dilompati.
2. Perlambat: Bagian yang sulit dipahami diperlambat guna memahami istilah baru dan sulit.
3. Tidak bersuara: Tidak perlu mengeluarkan suara saat membaca karena seperti itu membuat proses membaca memakan waktu lebih lama.
4. Tidak bergerak: Tidak banyak bergerak saat membaca akan membuat proses membaca lebih cepat dan tidak jadi membuang-buang waktu.
5. Merasa diri tidak tahu: Ketika membaca buku atau kitab janganlah berpikir bahwa kita sudah tahu isi buku tersebut karena hal itu akan membuat kita tidak ingin tahu lebih banyak atau tidak ingin menambah ilmu. Jadinya kurang semangat untuk mengulas isi buku.
Semua hal di atas semakin mudah dilakukan jika kita senantiasa meminta tolong pada Allah dan selalu memohon pada-Nya ilmu yang bermanfaat.
Sumber : http://remajaislam.com/dunia-muda/tips/221-5-tips-membaca-cepat.html
KATA-KATA SEMANGAT
MOTIVASI SEMANGAT |
Kata-kata semangat belajar agar Selalu Semangat belajar merupakan salah satu syarat seseorang
mencapai apa yang diinginkan, tanpa belajar adalah mustahil kita bisa
melakukan apa pun untuk cita-cita kita. Tapi kadang rasa bosan
adakalanya datang dan membuat kita menjadi malas, padahal hati kecil
berkata kata tidak, namun karena rasa malas yang begitu kuat akhirnya
kita pun enggan melakukan apa-apa. Agar semangat selalu menyala-nyala
kita membutuhkan sebuah motivasi. Motivasi bisa bersumber dari
mana-mana. Bisa dari orang lain, buku atau bacaan, motivator, sebuah
peristiwa, kata-kata bijak, dan lain-lain. berikut kata kata semangat
belajar buat anda semua.
Orang tua kerja untuk menghidupi
anaknya, anaknya sekolah agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak di
kemudian hari. Dengan belajar dan mendapatkan nilai baik adalah cara
jitu pelajar untuk membahagiakan orang tuanya.
kita akan terheran-heran dengan prestasi yang bisa kita capai, asal saja kita tak peduli siapa yang akan memperoleh pujian
Teruslah belajar, karena diatas orang yang pintar masih ada orang yang lebih pintar lagi.
Penyesalan memang datang belakangan yaitu datang ketika waktu tua, karena menyesal kenapa waktu muda malas belajar.
Bangun pagilah walaupun mata masih ingin terpejam, lawanlah rasa kantukmu untuk menggapai mimpi indahmu.
Banyak orang yang menyesal bahwa ia tidak belajar di waktu muda. Sehingga saat ia tua, ia tak ingin anaknya seperti dirinya.
Jika kau belajar hanya ingin pintar, hal
ini mudah. Namun jika kau belajar karena ingin benar, hal ini paling
sulit. Maka belajarlah untuk keduanya, kau bisa berpikir pintar dan
berbuat benar.
Seandainya kau benar-benar belajar di
waktu sekolah, maka pintu penjara tak akan pernah mendekatimu.
Percayalah, tak ada pendidikan yang mengajakmu ke pintu penjara.
Jika gurumu keliru, jangan pojokkan dia.
Bagaimanapun, ia sudah berusaha menjelaskan yang sebenarnya. Tunjukan
letak kesalahannya, dengan berkata lemah lembut bukan seperti pendemo.
Karena tidak ada pendidikan yang mengajarkan murid berkata kasar kepada
guru.
Kemalasan bisa datang kapan saja, namun
rasa malas tidak akan menang jika kau selalu rajin. Belajarlah disiplin,
karena malas tidak pernah rela kepada manusia yang disiplin.
Kau ini bukan bodoh, kau hanya kurang pintar. Cobalah sedikit tekun ketika belajar, maka kau akan lebih cerdas dari siapapun.
Apabila di dalam diri seseorang masih
ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi
orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah
pun
Mengawali segala sesuatu dengan niat baik akan mendatangkan hasil yang baik pula.
Kalau orang lain bisa, maka pasti saya
juga bisa melakukannya. Dan jika orang lain tidak bisa, maka saya harus
jadi orang pertama yang bisa.
Belajar merupakan inti dari apa yang kita cari untuk keluar dari masalah dan kesulitan.
Seberapa besar usaha yang kita lakukan maka itu sangat menentukan seberapa besar hasil yang akan kita dapatkan.
Belajar bukan hanya diperuntukkan bagi
pelajar atau mahasiswa saja. Karena setiap manusia, baik tua ataupun
muda juga wajib belajar.
Belajarlah supaya engkau tau apa yang sebelumnya belum kau tau.
Semangat diperlukan bagi mereka yang ingin meraih mimpi didalam hidupnya.
Orang yang pintar adalah orang yang mau menyisihkan waktu untuk belajar.
Belajar adalah awal proses dalam meraih kesuksesan.
Semua manusia itu pandai, bila kamu
dianggap bodoh, maka solusi supaya tidak dianggap bodoh lagi yaitu
minimal membaca dan belajar.
Ibarat kata, sebuah pekerjaan adalah seorang kekasih. Jika kamu menyayanginya, maka kamu juga akan disayangi olehnya.
Gunakanlah saat sehatmu, sebelum datang
saat sakitmu. Gunakanlah masa mudamu, sebelum masa tuamu dan gunakanlah
saat kau bisa bekerja sebelum kau tidak bisa bekerja.
Bekerja bukan hanya membutuhkan kerja keras saja, tapi bekerja juga perlu membutuhkan ketulusan.
Banyak orang yang dipusingkan oleh
pekerjaan, tetapi banyak pula orang yang dipusingkan karena tidak
memiliki pekerjaan. So, bersyukurlah.
Dalam dunia kerja, permasalahan adalah suatu ujian untuk ditaklukkan, bukan untuk dihindari.
Kerja memang melelahkan, nikmatilah pekerjaan supaya tak terasa melelahkan.
Belajar yang sesungguhnya bukanlah ketika di bangku sekolah atau bangku kuliah tetapi ketika kita bekerja.
Kegagalan bukanlah musibah, tetapi itulah cobaan yang harus kau jinakkan.
Sumber : http://kata-mutiara.org/kata-kata-semangat-belajar/
MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR
SEMANGAT BELAJAR |
Siapa yang tidak tahu kalau bejarar bisa membuat orang pandai.
Siapa yang tidak tahu kalau banyak membaca bisa membuat orang berpengetahuan. Siapa
yang tidak ingin pandai? Siapa yang tidak ingin banyak pengetahuan? Siapa saja
ingin!
Balajar merupakan sebuah keharusan, dari yang muda sampai
yang tua. Belajar yang paling efektif adalah belajar ketika masih muda. Sebuah ungkapan
menyatakan, “belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu, sedangkan
belajar di waktu tua bagai melukis di atas air”. Ungkapan tersebut bukanlah
isapan jempol belaka. Masa muda merupakan masa yang memiliki semangat juang
yang tinggi dan puncak dari segala rasa ingin tahu manusia. Karena pada masa tersebut
adalah masa “pembelajaran” bagi manusia menjadi manusia dewasa, manusia yang kaffah.
Namun, kenapa kebanyakan anak yang menginjak remaja
banyak yang malas untuk belajar? Malas untuk membaca? Rasa ingin tahu yang
tinggi membuat emosional mereka ingin segera merasakan sebuah kenikmatan instan
terhadap apa yang dilakukannya tanpa terlalu memikirkan resiko-resikonya.
Imbasnya, banyak yang terlibat salah pergaulan: tawurah, mabuk-mabukan,
terlibat seks bebas, dlsb. Kemalasan akan tercipta apabila seseorang tidak
memiliki planning (perencanaan) yang jelas dan niat yang kuat dalam
hidupnya. Seserorang yang belajar tidak akan merasakan kenikmatannya saat itu
juga. Nah, disinilah sebenarnya tantangan bagi seorang pelajar: membangun
kesabaran!
Islam datang mengusung spirit membaca. Bukti bahwa Islam
mengusung spirit membaca bisa dilihat dari ayat Al-Quran yang pertama kali turun
kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira’, yakni Iqro’ serta bagaimana Allah
mengajarkan nama-nama benda dan makhluk kepada Nabi Adam. Tidak hanya itu,
Islam mensyaratkan bahwa umat Islam seyogyanya harus menuntut ilmu sejak dari
lahir sampai menghembuskan nafas terakhir. Setidaknya, spirit yang telah diusung
oleh agama kita tersebut menjadikan modal awal bahwa belajar itu merupakan
sebuah kewajiban.
Tidaklah begitu sulit untuk menumbuhkan semangat belajar.
Ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan. Pertama, membangun
kemantapan hati bahwa kita memiliki impian atau cita-cita. Thomas Friedrick,
seorang filosof asal Jerman mengatakan, kalau bukan karena harapan-harapan
maka hati pun akan mati. Seseorang yang tidak memiliki harapan (impian atau
cita-cita), maka hidupnya akan seperti setitik air di atas daun talas.
Kedua, kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai:
orangtua, guru, atau teman yang akan bangga jika kita menjadi orang yang
berilmu. Ketika kita dilahirkan ke dunia, orang-orang tersenyum bahagia melihat
kita lahir, sementara kita menangis karena akan mengarungi kehidupann yang fana
ini. Maka, baliklah suasana itu pada saat kita akan meninggal: kita mati dengan
keadaan tersenyum bahagia, sedangkan mereka menangis karena kehilangan
seseorang yang sangat berharga.
Ketiga, pupuklah rasa iri kepada orang yang lebih tinggi
ilmunya, tetapi jangan dibumbui dengan sifat dengki. Kalau mereka bisa, mengapa
saya tidak? Selalulah hadirkan pertanyaan ini apabila kita melihat orang yang
berprestasi. Tidak hanya itu, dekati dan temanilah orang tersebut. Tidak perlu malu
untuk belajar kepada siapa pun meski kepada bocah kecil sekali pun.
Belajar, Melatih Kepekaan Respon Otak
Dalam sebuah teori psikologi, manusia adalah animal
educandum, yaitu hewan yang bisa dididik. Perbedaan antara manusia dan
hewan lainnya hanyalah terletak pada otak. Hewan tidak memiliki otak yang bisa
berpikir selayaknya manusia. Hewan menggunakan insting untuk mengenali
lingkungannya; mengenali waktu, mencari makan dan merespon bahaya. Sedangkan
manusia memiliki keduanya, insting dan otak. Manusia akan mencari makanan
apabila lapar, mata berkedip sendiri. Itulah beberapa contoh kerja insting yang
tak memerlukan perencanaan.
Berbeda halnya dengan otak. Otak adalah sarana untuk
berpikir. Sarana untuk merespon segala tindakan-tindakan yang telah, sedang, atau
akan terjadi. Semakin kaya otak akan segala bentuk informasi maka semakin cepat
pula respon kerja otak dalam bertindak dan menyikapi suatu keadaan. Ada sebuah
anekdot yang sangat menggugah hati saya sejah dahulu. Bahwa, seandainya otak
orang Indonesia dijual, maka akan lebih mahal nilainya ketimbang otaknya orang
jepang. Kenapa? Karena otak orang Indonesia masih lebih orisinil ketimbang otak
orang jepang karena jarang dipakai.
Sumber : http://rantingcahaya.blogspot.com/2013/02/menumbuhkan-semangat-belajar-bagi-siswa.html
PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN
BELAJAR MENYENANGKAN |
Dalam
proses belajar mengajar akan lebih efektif bila dilakukan dalam situasi
yang menyenangkan, baik bagi anak didik maupun guru. Keduanya merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bila guru mengajar dengan cara menyenangkan, anak didik pun menjadi ikut senang. Sebaliknya, bila anak didik sudah merasa senang, maka belajarpun menjadi semangat. Melihat
anak didiknya antusias dalam belajar tentunya guru pun akan senang dan
merasa puas bahwa proses pembelajaran berhasil dilakukan.
Kenapa belajar itu harus senang?
Proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan
senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik
sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga
belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi
timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor
eksternal.
Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal
ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi
sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak
didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika
tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi
kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.
Empati dengan anak didik
Menurut
Bobbi De Porter, penemu metode dan penulis buku quantum learning dan
quantum teaching, menyatakan bahwa “bawalah dunia mereka ke dunia kita
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksudnya, kita sebagai guru harus berempati terhadap situasi dan kondisi anak didik. Bila
anak didik senang dengan bermain, kita harus mampu untuk masuk ke dalam
dunia bermainnya mereka. Bila kita berhasil masuk ke dalam dunia
bermain yang mereka sukai, kita dapat antarkan materi sesuai yang kita
harapkan. Hal ini menunjukkan
bahwa proses pembelajaran sebaiknya bukan hanya memberikan materi yang
harus dipelajari anak didik, tetapi lebih jauh dari itu, diajarkan pula
bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam belajar.
Manfaat pembelajaran menyenangkan
Dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin
guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik
pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih
dan guru pun bisa berprestasi gemilang. Proses
pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi
kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati
gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh
terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik.
Lembaga yang wajib menerapkan metode belajar yang menyenangkan dapat kita jumpai di biMBA-AIUEO. biMBA merupakan suatu wadah yang mampu membimbing anak-anak agar timbul minat baca dan belajarnya. Dengan metode small step system dan individual system, biMBA membimbing anak-anak Indonesia untuk bermain sambil belajar. Didukung dengan tenaga pengajar, yaitu para motivator-motivatornya, biMBA selalu menciptakan lingkungan belajar menyenangkan. Situasi
menyenangkan ini dapat kita nikmati mulai dari awal datang ke biMBA,
anak akan disambut dengan penuh kehangatan, senyuman, sapaan dan salam
dari para motivatornya. Tak
lupa juga motivator biMBA menghargai kedatangan anak dengan menyebutkan
nama si anak didik, agar anak didik merasa lebih nyaman, dekat dan
hangat dalam lingkungan belajar yang menyenangkan.
Referensi :
Yosodipuro,
Arif. Siswa Senang Guru Gemilang : Strategi mengajar yang menyenangkan
dan mendidik dengan cerdik. Jakarta : Kompas Gramedia. 2013
Bobbi DePorter & Mike Hernacki. Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa. 2004
MAKNA BELAJAR
MAKNA BELAJAR |
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun impilisit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam belajar meliputi teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum dan modul-modul pengembangan kurikulum. Kegiatan belajar terdiri dari kegiatan psikhis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif.
Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah:
1) Kognitif, yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran.
2) Afektif, yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran.
3) Psikomotorik, yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan gerakan jasmani.
Sumber : http://perdita-alazhar2.blogspot.com/p/konsep-dasar-pendidikan-dan-makna.html
MAKALAH KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA
KESULITAN BELAJAR |
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Matematika adalah pelajaran yang tidak terlepas dari
kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu menghadirkan
konsep matematika seperti menghitung, membagi, menjumlahkan, dan mengurangi.
Belajar matematika juga mampu melatih seseorang untuk berpikir logis dan
teliti. Peran matematika yang besar bagi kehidupan manusia menjadikan
matematika sebagai pelajaran yang jadikan syarat bagi kelulusan siswa
untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
Matematika sudah diajarkan mulai dari pendidikan dasar atau Sekolah Dasar
(SD) sampai dengan perguruan tinggi. Meskipun matematika sudah diajarkan sejak
SD, masih banyak siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi kurang
menguasai konsep matematika. Bahkan terkadang pelajaran matematika telah
menjadi penyebab kegagalan siswa untuk lulus ujian sekolah sehingga pelajaran
matematika dianggap sangat menakutkan bagi siswa. kondisi ini telah memicu
banyaknya bermunculan les privat atau bimbingan belajar matematika.
Masyarakat biasanya menganggap siswa yang tidak pandai dalam pelajaran
matematika adalah siswa yang bodoh. Angapan tersebut adalah anggapan yang salah
karena secara psikologi, kemampuan seseorang bisa dilatih. Siswa yang kurang
pandai dalam pelajaran matematika adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar. kesulitan belajar tidak hanya disebabkan oleh gangguan sistem saraf (dyscalculia),
namun juga disebabkan oleh kurangnya kualitas materi, metode pembelajaran yang
mekanistik, dan model pembelajaran yang monoton atau sulitnya konsep matematika
untuk dipahami.
Mengingat pentingnya pelajaran matematika, kesulitan
belajar matematik tersebut harus segera diatasi supaya anak bisa menyerap
informasi matematika dengan mudah. Sayangnya, banyak guru dan orang tua yang
belum mengetahui informasi tentang kesulitan belajar siswa sehingga cap “anak
bodoh” masih sering terdengar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian
tentang kesulitan belajar matematika siswa SD. Kajian ini bertujuan memberikan
informasi kepada masyarakat khususnya guru dan orang tua tentang kesulitan
belajar matematika dan cara menanganinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, masalah yang dirumuskan dalam makalah ini
adalah:
1.
Apa sajakah faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
matematika pada anak?
2.
Apa sajakah gejala yang tinbul ketika anak mengalami
kesulitan belajar?
3.
Bagaiman cara mengatasi kesulitan belajar matematika
pada anak?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Karya Ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
yang dihadapi oleh siswa SD dalam menyelesaikan soal-soal Matematika.
2. Untuk mengetahui penyebab
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa SD dalam menyelesaikan soal-soal
Matematika.
3. Untuk mengetahui tindakan-tindakan yang
harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa SD dalam menyelesaikan
soal-soal Matematika.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Kesuliatan Belajar Matematika
Menurut National Institute of Health USA
(Ridwan Idris, 2009), kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan belajar
pada anak yang di tandai oleh adanya kesenjangan yang di signifikan antara
taraf intelegensia dan kemampuan akademik yang seharusnya di capai. Selain
definisi tersebut, menurut Sudrajat (2009)
kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas di antaranya:
a.
Learning
Disorder
Learning
Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses
belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh:
siswa yang sudah terbiasa dengan olahraga keras seperti karate, tinju dan
sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam menari yang menuntut gerakan
lemah-gemulai.
b.
Learning
Disfunction
Learning
Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar
yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya sisiwa
tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental dan gangguan psikologis
lainnya. Contoh: siswa yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dia
sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah di latih
bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan
baik.
c.
Under
Achiever
Under Achiever
mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki timgkat potensi intelektual
yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Contoh: siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan
tergolong sangat unggul (IQ = 130-140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa
saja atau malah sangat rendah.
d.
Slow
Learner
Slow Learner
atau kambat belajar adalah sisiwa yang lambat dalam prosses belajar, sehingga
ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
memmiliki taraf potensi intelektual yang sama.
e.
Learning
Disabilitas
Learnimg Disabilitas
atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu
belajar atau manghindari belajar, srhingga hasil belajar di bawah potensi
intelekualnya.
Pengertian
matematika menurut Johnson dan Mykleburt yang dikutip Mulyono
Abdurrahman (1999), matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan
keruangan sedangkan fungsi teoretisnya adalah
untuk memudahkan berpikir. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian kesulitan
belajar matematika adalah hambatan atau gangguan belajar pada
anak yang di tandai oleh ketidak mampuan anak untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan.
Dari pernyataan
di atas, dapat di simpulkan bahwa kesulitan belajar matematika adalah suatu
kesulitan yang berdampak serius pada kamampuan anak didik dalam menerima
pelajaran matematika. Kesulitan tersebut berasal dari luar (eksternal) dan dari
dalam (internal) anak didik.
B. Faktor yang Menyebabkan Kesulitan Belajar
Matematika
Fenomena kesulitan belajar seorang siswa
biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajar.
Namun kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan
perilaku (misbehavior) siswa seperti
kesukaan berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, berkelahi, dan sering bolos
dari jam pelajaran matematika. Adapun faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar anak antara lain:
1.
Faktor Internal Siswa
Menurut Muhibbin Syah (2009), faktor internal adalah
hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri. Menurut
Resty Rahajeng (tanpa tahun) faktor internal siswa yang menyebabkan kesulitan
belajar matematika dapat berupa fisiologis, kecerdasan, motivasi, dan minat.
a.
Fisiologis
Faktor fisiologis berkaitan dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf
atau pun bagian-bagian tubuh yang lain. Guru harus menyadari bahwa hal yang
paling berperan pada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam
menerima, memproses, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang sudah
disimpan. Kondisi fisik yang berkaitan dengan kesehatan anak juga sangat
mempengaruhi proses belajar anak, pada saat anak sakit tentunya akan mengalami
kelemahan secara fisik sehingga proses menerima atau memahami pelajaran menjadi
tidak sempurna. Selain sakit faktor fisiologis lainnya yang dapat menyebabkan
munculnya masalah kesulitan belajar adalah cacat tubuh, seperti kurang
pendengaran, kurang penglihatan, gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap
seperti buta, tuli, bisu dan lain sebagainya.
b.
Kecerdasan (IQ)
Keberhasilan individu mempelajari berbagai pengetahuan ditentukan pula oleh
tingkat kecerdasannya. Bila seseorang telah mempelajari suatu ilmu pengetahuan,
tetapi kecerdasan individu yang bersangkutan kurang mendukung, maka pengetahuan
yang telah dipelajarinya tetap tidak akan dimengerti.
c.
Motivasi
Motivasi juga sangat menentukan keberhasilan belajar. Motivasi merupakan
dorongan untuk mengerjakan sesuatu. Dorongan tersebut ada yang datang dari
dalam individu yang bersangkutan dan ada pula yang datang dari luar individu,
seperti peran orang tua, teman dan guru.
d.
Minat
Minat belajar dari dalam individu sendiri merupakan faktor yang sangat
dominan dalam pengaruhnya pada kegiatan belajar, karena jika dalam diri
individu tidak mempunyai kemauan atau minat untuk belajar maka pelajaran yang
diterimanya hasilnya akan sia-sia.
2.
Faktor eksternal Siswa
Faktor eksternal adalah hal-hal atau keadaan-keadaan
yang datang dari luar diri siswa. Menurut Resty Rahajeng (tanpa tahun) faktor
eksternal dapat berupa lingkungan keluarga, masyarakat, guru, dan media
pembelajaran.
a.
Lingkungan Keluarga
Status
ekonomi, status sosial, kebiasaan dan suasana lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar.
b.
Lingkungan Masyarakat
Peran masyarakat sangat mempengaruhi anak dalam belajar. Setiap pola
masyarakat yang mungkin menyimpang dengan cara belajar di sekolah akan cepat sekali
menyerap dalam diri anak, karena ilmu yang didapat dari pengalamannya bergaul
dengan masyarakat akan lebih mudah diserap oleh anak dari pada pengalaman
belajarnya di sekolah. Jadi peran masyarakat akan dapat merubah tingkah laku
anak dalam proses belajar
c.
Guru
Peran guru juga sangat berpengaruh dalam proses belajar anak. Cara guru
mengajar sangat menentukan keberhasilan belajar. Sikap dan kepribadian guru,
dasar pengetahuan dalam pendidikan, penguasaan teknik-teknik mengajar dan kemampuan
menyelami alam pikiran setiap siswa merupakan hal yang sangat penting. Oleh
karena itu guru sebagai motivator, fasilitator, inovator dan konduktor
masalah-masalah individu siswa perlu menjadi acuan selama proses pembelajaran
berlangsung.
d.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran seperti buku-buku pelajaran, alat peraga, alat-alat
tulis juga mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Siswa akan cenderung
berhasil apabila dibantu oleh media pembelajaran yang memadai. Media
pembelajaran tersebut akan menunjang proses pemahaman anak. Pada dasarnya semua
anak memiliki kemampuan, meskipun kemampuan setiap anak berbeda satu dengan
yang lainnya. Pada saat anak mengalami kesulitan belajar dan mendapatkan nilai
yang rendah sebaiknya orang tua atau guru tidak mengatakan bahwa anak tersebut
bodoh atau gagal, akan tetapi mencari tahu apa penyebab dari masalah anak
tersebut dan memberikan bantuan untuk mengatasi kesulitannya.
C.
Gejala-Gejala Kesulitan Belajar
Menurut
Sudrajat (2009) kesulitan belajar dapat di manifestasikan dalam perilakunya,
baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif. Beberapa perilaku
yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain:
1. Menunjukkan
hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang di capai oleh
kelompoknya atau di bawah potensi yang di milikinya.
2. Hasil yang
di capai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
3. Lambat dalam
melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari
kawan-kawannya dari waktu yang di sediakan.
4. Menunjukkan
sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura,
dusta dan sebagainya.
5. Menunjukkan
perillaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak
mau mencata pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebabainya.
6. Menunjukkan
gejala emosionalyang kurang wajar, seperti: pemurun g, mudah tersinggung,
pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam
menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan
sebagainya.
Untuk dapat
menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan
belajar, maka diperlukan keiteria sebagai batas atau patokan, sehingga dengan
kriteria ini dapat ditetapkan batas bagi siswa yang dapat diperkirakan
mengalami kesulitan belajar.
D. Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar
Matematika
Untuk
mencegah atau mengatasi kesulitan belajar matematika pada anak di perlukan
peran orang tua dan guru agar memberikan perhatian yang cukup kepada anak,
sehingga kekurangan atau kelemahan-kelemahan mereka dapat di ketahui dan di
atasi.
Menurut Muhibbin Syah (2000) ada dua langkah yang dapat dilakukan oleh guru
untuk mengatasi kesulitan belajar matematika pada siswa. Kedua langkah
pemecahan permasalahan kesulitan belajar matematika tersebut dapat di lakukan
dengan dua pendekatan antara lain:
1.
Pendekatan yang pertama, yaitu penanganan
matematika yang intensif, dapat dilakukan dengan teknik individualisasi yang
dibantu tim. Pendekatan ini menggunakan pengajaran secara privat dengan teman
sebaya (peer tutoring). Pendekatan
ini mendasari tekniknya pada pemahaman bahwa kecepatan belajar seorang anak berbeda-beda,
sehingga ada anak yang cepat menangkap, dan ada juga yang lama.
2.
Pendekatan yang kedua, yaitu jalan
pintas, dengan memberikan kalkulator untuk menghitung. Pendekatan ini dilakukan
untuk anak yang mengalami gangguan matematika yang disebabkan oleh gangguan
fisiologis yaitu dyscalculia. Hal ini sederhana karena anak dengan problem
dyscalculia tidak memiliki masalah dengan kaitan antara angka, akan tetapi
lebih kepada menghitung angka-angka tersebut.
BAB
III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
dari kajian tentang kesulitan belajar matematika ini adalah:
1.
Faktor yang menyebabkan kesulitan
belajar matematika dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
2. Gejala
kesulitan belajar matematika dapat dilihat dari perilaku, baik aspek
psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif.
3.
Penangan kesulitan belajar matematika
bisa dilakukan dengan dua pendekatan yaitu peer tutorial dan pendekatan dengan
alat bantu menghitung.
B. Saran
Saran
yang dapat disampaikan melalui kajian kesulitan belajar matamatika ini adalah:
1. Orang
tua sebaiknya lebih memperhatikan kesulitan belajar anak dan membimbingnya
dengan cara yang benar.
2. Guru
sebaiknya lebih teliti dalam mendiognosis penyebab kesulitan belajar matematika
siswa supaya dapat ditangani dengan tepat.
3. Kesulitan
belajar matematika siswa membutuhkan kerjasama yang baik antara guru dan
orangtua siswa supaya penanganan kesulitan belajar matematika dapat berhasil.
DAFTAR
PUSTAKA
Akhmad
Sudrajat, 2009. Kesulitan Belajar. Wordpress.com
Muhibbin
Syah, 2000. Psikologi pendidikan.
Remaja Rosdakarya: Bandung
http//www.kesulitanbelajar.org
Abu Ahmadi
& Supriyono Widodo, 2004. psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta.
M. Ngalin
Purwanto, 1990. Psikologi Pendidikan.
Remaja Rosdakarya: Bandung
Bimo
Walgito, 1980. Pengantar Psikologi Umum.
Andi: Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)