Masalah-masalah Belajar adalah segala masalah yang terjadi selama proses belajar itu sendiri
Masalah-masalah
belajar tetap akan dijumpai. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar
merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus menerus
mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa.
Masalah-masalah
belajar baik intern maupun ekstern dapat dikaji dari dimensi guru
maupun dimensi siswa, sedangkan dikaji dari tahapannya, masalah belajar
dapat terjadi pada waktu sebelum belajar, selama proses belajar dan
sesudah, sedangkan dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi
sebelum kegiatan belajar, selama proses belajar dan evaluasi hasil
belajar. Masalahnya sering kali berkaitan dengan pengorganisasian
belajar.
A.Faktor Internal
Dapat
dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan
buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Namun, bila mana
siswa tidak memiliki minat untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung
mengabaikan kesiapan belajar.
2.Sikap Terhadap Belajar
Sikap
siswa dalam proses belajar, terutama sekali ketiak memulai kegiatan
belajar merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas
belajar siswa banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai
kegiatan belajar. Namun, bila lebih dominan sikap menolak sebelum
belajar maka siswa cenderung kurang memperhatikan atau mengikuti
kegiatan belajar.
3.Motivasi Belajar
Di
dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanfestasikan dalam bentuk
ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak,
mengerjakan tugas dan sebagainya. Umumnya kurang mampu untuk belajar
lebih lama, karena kurangnya kesungguhan di dalam mengerjakan tugas.
Oleh karena itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar yang
memberikan dampak bagi ketercapaianya hasil belajar yang diharapkan.
4.Konsentrasi Belajar
Kesulitan
berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi
siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil
belajar yang diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentrasi
dalam belajar tentu memerlukan waktu yang cukup lama, di samping
menuntut ketelatenan guru.
5.Mengelolah Bahan Ajar
Siswa
mengalami kesulitan di dalam mengelolah bahan, maka berarti ada kendala
pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru. Bantuan
guru tersebut hendaknya dapat mendorong siswa agar memiliki kemampuan
sendiri untuk terus mengelolah bahan belajar, karena konstruksi berarti
merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis.
6.Menggali Hasil Belajar
Bagi
guru dan siswa sangat penting memperhatikan proses penerimaan pesan
dengan sebaik-baiknya terutama melalui pemusatan perhatian secara
optimal. Guru hendaknya berupaya mengaktifkan siswa melalui pemberian
tugas, latihan, agar siswa mampu meningkatkan kemampuan dalam mengolah
pesan-pesan pembelajaran.
7.Rasa Percaya Diri
Salah
satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas
fisik dan mental dalam proses pembelajaran adalah rasa percaya diri.
Rasa percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau
terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu di mana pikirannya terarah
untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya. Hal-hal ini bukan
merupakan bagian terpisah dari proses belajar, akan tetapi merupakan
tanggung jawab yang harus diwujudkan guru bersamaan dengan proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
8.Kebiasaan Belajar
Adalah
perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif
lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan.
• Ada beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai :
a) belajar tidak teratur
b) daya tahan rendah
c) belajar hanya menjelang ulangan atau ujian
d) tidak memiliki catatan yang lengkap
e) sering datang terlambat, dan lain-lain
Jenis-jenis
kebiasaan belajar di atas merupakan bentuk-bentuk perilaku belajar yang
tidak baik karena mempengaruhi aktivitas belajar siswa dan dapat
menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh.
B.Faktor-faktor Eksternal Belajar
1.Faktor Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi, melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar secara bebas dalam batas-batas yang ditentukan sebagai anggota kelompok.
Bilamana
dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan tugas-tugas
guru dengan baik, mampu memotivasi, membimbing dan memberi kesempatan
secara luas untuk memperoleh pengalaman, maka siswa akan mendapat
dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, namun
jika guru tidak dapat melaksanakannya, siswa akan mengalami masalah yang
dapat menghambat pencapaian hasil belajar mereka.
2.Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan
sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa. Contoh
seorang siswa bernama Rudi yang terpengaruh teman sebayanya dengan
kebiasaan rekan-rekannya yang baik, maka akan berdampak positif dan
sebaliknya.
Pada
sisi lain lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh yang positif
bagi siswa. Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar
karena pengaruh teman sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya
untuk belajar.
3. Kurikulum Sekolah
Kurikulum
merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan untuk
mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka
dipastikan kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di
mana perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu :
(a) tujuan yang akan dicapai berubah
(b) isi pendidikan berubah
(c) kegiatan belajar mengajar berubah
(d) evaluasi belajar
4.Sarana dan Prasarana
Ketersediaan
prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya iklim
pembelajaran yang kondusif. Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk
mendapatkan informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat
mendorong berkembangnya motivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Oleh karena itu sarana dan prasarana menjadi bagian yang penting
untuk tercapainya upaya mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang
diharapkan.
C. Mengenal dan Mengatasi Belajar Siswa
Agar
bimbingan dapat lebih terarah dalam upaya menemukan siswa yang
mengalami kesulitan belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah
berikut :
a.Indentifikasi
Adalah
suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami
kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan
melakukan :
- Data dokumentasi hasil belajar mereka
- Menganalisis absensi siswa di dalam kelas
- Mengadakan wawancara dengan siswa
- Tes untuk memberi data tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang sedang dihadapi
b.Diagnosis
Adalah
keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengelolaan data tentang
siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan yang dialami
siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :
• Keputusan mengenai hasil kesulitan belajar siswa
• Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami kesulitan belajar
c.Prognosis
Prognosis
merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan
dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa.
d.Terapi
Terapi
di sini adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan
belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis.
Bentuk terapinya antara lain :
• Bimbingan belajar kelompok
• Bimbingan belajar individu
• Pengajaran remedial
• Pemberian bimbingan pribadi
• Alih tangan kasus
e.Tindak Lanjut
Adalah usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjut yang didasari evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar