Kenali Aspek Kesiapan Belajar
Tahukah
Anda, apa saja yang menjadi aspek kesiapan belajar? Aspek-aspek
tersebut merupakan pilihan. Ada orang yang cocok dengan aspek ABC,
sedangkan yang lain lebih cocok dengan aspek XYZ. Yang penting adalah
Anda mengenali aspek yang menjadi penentu kesiapan belajar Anda. Jika Anda mengenalnya, Anda dapat mempersiapkan diri secara maksimal.
a. Motivasi
Motivasi tiap orang untuk belajar berbeda-beda. Motivasi sudah ada pada
saat seseorang akan melakukan sesuatu, namun mungkin tidak Anda sadari.
Anda perlu mengetahui apa sebenarnya motivasi belajar Anda. Atau bisa
juga lebih khusus, misalnya apa motivasi Anda untuk mengambil matakuliah
tertentu.
Mungkin Anda mengikuti perkuliahan di UT untuk mendapatkan gelar
sarjana sebagai syarat kenaikan pangkat. Apapun motivasi Anda, cobalah
untuk mengenalinya. Bergabunglah dengan mahasiswa lain yang memiliki
motivasi yang sama. Dengan cara tersebut, Anda akan dapat saling
memotivasi untuk berhasil. Sebagai contoh: mahasiswa yang mengikuti
kuliah di UT sebagai upaya untuk persyaratan kenaikan pangkat, mungkin
dapat berkumpul bersama mereka yang memiliki tujuan yang sama untuk
saling memotivasi. Bayangkan, jika teman Anda berhasil untuk naik
pangkat setelah lulus UT, Anda tentunya akan termotivasi untuk mengikuti
jejaknya bukan?!
Anda juga dapat bergabung dengan mereka yang tujuan belajarnya berbeda
untuk saling meningkatkan motivasi belajar. Apapun caranya, yang penting
adalah memperkuat motivasi belajar
b. Keteraturan/ketekunan
b. Keteraturan/ketekunan
Dalam mempelajari modul, maka orang yang mempunyai ketekunan tinggi
akan berusaha membacanya sampai selesai secara teratur. Mereka akan
merasa terganggu kalau suatu topik bahasan yang mereka baca belum
terselesaikan. Sedangkan orang yang memiliki ketekunan rendah, mudah
kehilangan minat untuk belajar. Mereka tidak merasa terganggu jika
mereka tidak selesai membaca modul seluruhnya. Bagi tipe ini, mungkin
tugas belajar yang cocok bagi mereka adalah tugas-tugas kecil yang
termasuk “short assignment”. Cobalah membaca modul sedikit demi sedikit
sambil diselingi kegiatan lain, seperti membuat ringkasan, atau
mengerjakan tes formatif. Dengan cara memecah tugas belajar seperti itu,
diharapkan Anda akan tetap termotivasi dalam menyelesaikan tugas jangka
panjang, yaitu membaca modul secara keseluruhan.
c. Beban Tugas
Tebalnya modul yang harus Anda pelajari seringkali mematahkan semangat untuk belajar. Namun bagi mahasiswa tertentu, semakin tebal atau banyak modul yang harus dibaca, semakin bersemangat dalam belajar. Di sisi lain, ada tipe orang yang justru menganggap berat untuk membaca modul yang banyak dan tebal. Mereka cenderung termotivasi jika beban belajar sedikit. Jika Anda termasukyang alergi terhadap modul yang tebal, maka Anda dapat mencoba untuk membuat tugas membaca modul menjadi “short assignment” seperti pada aspek ketekunan. Buat jadwal membaca modul yang tidak terlalu panjang. Bacalah modul sedikit demi sedikit. Yang terpenting adalah memecah beban tugas menjadi bagian kecil sesuai dengan tipe Anda untuk menjaga semangat belajar.
Jika Anda termasuk tipe kombinasi, maka Anda dapat menggabungkan kiat-kiat belajar dari kedua tipe yang lain.
d. Terstruktur/tidak terstruktur
Mahasiswa
tertentu memilih belajar dengan cara/aturan yang terstruktur.Misalnya,
belajar dengan jadwal belajar yang teratur, membuat sistem kontrak dalam
belajar, atau membutuhkan pengarahan yang rinci dari dosen maupun
orang-orang yang lebih tahu. Sebaliknya, Anda mungkin merasa terbebani
bila harus membuat jadwal belajar. Jika ini terjadi, Anda mungkin
termasuk tipe orang yang tidak terstruktur. Anda tidak perlu merasa
bersalah bila Anda justru tidak suka membuat jadwal belajar yang
teratur. Anda tetap dapat membuat jadwal belajar dengan gaya Anda
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar